Penawaran Komoditi Kentang Sebagai Dasar Pengembangan Potensi Wilayah Di Kabupaten Simalungun

Authors

  • Mompouli Panjaitan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Simalungun Author
  • Robert Tua Siregar Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Simalungun Author
  • Pinondang Nainggolan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Simalungun Author
  • Anton A P Sinaga Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Simalungun Author

DOI:

https://doi.org/10.36985/5bekan77

Keywords:

Analisis Penawaran, Kentang, Potensi Wilayah

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana kondisi eksisting komoditas kentang sebagai potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Simalungun, dan untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran komoditas kentang sebagai potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Simalungun. Metode analisis data yang digunakan metode regresi linear berganda menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan Produksi kentang tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 89.749 ton, dan produksi kentang terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu 35.474 ton. Harga kentang terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu senilai Rp. 3.122/kg dan harga tertinggi pada tahun 2017 yaitu senilai Rp. 7.590/kg. Luas areal (LA), Harga Kentang (Pk), dan Harga Pupuk (Pu) dan Harga bibit kentang (Pb) memiliki hubungan yang positif dengan Penawaran Kentang (QS), sedangkan variable Harga wortel (Pw) mempunyai hubungan yang negatif dengan penawaran kentang. Dari hasil uji t-hitung, secara parsial, variabel luas areal (LA), harga pupuk (Pu) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penawaran kentang, sedangkan harga kentang (Pk), harga wortel (Pw), dan harga bibit kentang (Pb) masing-masing tidak memiliki pengaruh terhadap penawaran kentang (Qs) di Kabupaten Simalungun. Hasil estimasi OLS penawaran kentang di Kabupaten Simalungun adalah : QS = - 167,751 + 7,467 LnLA + 2,112 LnPk – 5,248 LnPw + 5,288  LnPb + 12,658 LnPu, hal ini berarti bahwa harga pupuk mempunyai respon yang lebih besar terhadap penawaran kentang di Kabupaten Simalungun, lalu disusul oleh luas areal, harga bibit kentang dan harga kentang. Harga wortel tidak merespon penawaran kentang

Downloads

Published

2022-08-30

How to Cite

Panjaitan, M., Siregar, R. T., Nainggolan, P., & Sinaga, A. A. P. (2022). Penawaran Komoditi Kentang Sebagai Dasar Pengembangan Potensi Wilayah Di Kabupaten Simalungun. Jurnal Regional Planning, 4(2), 65-78. https://doi.org/10.36985/5bekan77

Similar Articles

41-50 of 56

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>