ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU(Manihot utilissima) (Studi Kasus Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang)
DOI:
https://doi.org/10.36985/jak.v2i2.199Keywords:
Ubi kayu, Produksi, Biaya, Penerimaan, Nilai Tambah, Bahan Baku, Bahan Penunjang, OIRAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, efisiensi dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, dan nilai tambah dari usaha pengolahan ubi kayu bahan mentah menjadi keripik singkong di Kecamatan Namorambe. Penelitian dilakukan di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan salah satu daerah penghasil bahan mentah kripik singkong di sumatera utara. Jumlah sampel sekaligus populasi pada penelitian ini sebanyak 15 sampel pengusaha bahan mentah kripik singkong di desa deli tua kecamatan namorambe.Analisis data menggunakan analisis nilai tambah dan menghitung jumlah baiaya penunjamg dan biaya bahan baku, total penerimaan akan dianalisis berdasarkan nilai produksi dikalikan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan usaha pengelolaan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 183.480.000/ bulan, dengan biaya produksi sebesar Rp. 113.443.810/bulan, sehinga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 70.036.190/bulan.Rasio R/C rasio pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 1,6> 1. Oleh karena R/C rasio lebih besar satu sehingga pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong layak diusahakan. Nilai tambah pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong dalam satu bulan adalah Rp 82.478.533/bulan, dengan rasio nilai tambah sebesar 1,37 % < 50 % artinya nilai tambah tersebut tergolong rendah