Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink <p>Jurnal Agrilink adalah sebuah jurnal berkalah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Sudi Agribisnis Fakultas Pertanian USI. Jurnal ini meliputi hasil penelitian dan gagasan pemikiran dengan tema-tema sebagai berikut: manajemen agribisnis, sosial ekonomi pertanian, pengembangan mutu agribisnis, kebijakan pertanian, usaha tani dan studi kelayakan pertanian. </p> <p> <strong>Jurnal ini terbit Bulan Februari dan Bulan Agustus </strong></p> <p>E-ISSN 2302-6510</p> Program Studi Agribisnis en-US Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) 2252-5602 Adopsi Petani Terhadap Pertanian Organik Di Kecamatan Bulango Timur https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1095 <p>Pertanian Organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan lingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif bagi alam sekitar. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bone Bolango, Kecamatan Bulango Timur, dengan pertimbangan bahwa (1) 5 desa dari total keseluruhan 5 desa yang ada di Kecamatan Bulango Timur sudah mulai menerapkan sistem pertanian organik, (2) tersedia data yang memadai dan (3) kemudahan dalam mengumpulkan data bagi peneliti. Sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sensus sampling yaitu pengambilan sampel secara total terhadap seluruh anggota populasi..Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertanian organik di Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dengan indikator pertama pernah mengikuti pelatihan sistem pertanian organik 17 petani menjawab Ya, 10 petani menjawab Tidak, indikator kedua Meningkatnya produksi Ketika menerapkan system pertanian organik 26 petani menjawab Ya, 1 Petani menjawab Tidak, indikator ketiga apakah Berencana memperluas system pertanian organic, 14 petani menjawab Ya, 13 petani menjawab Tidak, indikator ke empat apakah mempunyai pasar sendiri produk hasil pertanian organik 13 orang menjawab Ya dan 14 lainnya menjawab Tidak. Kebanyakan mereka memberi tanggapan pertanian organik bagus karena ramah lingkungan tapi sulit untuk diterapkan dan tidak memenuhi target dikarenakan perawatan dan pertumbuhannya lambat dibandingkan saat mereka menerapkan pertanian konvensional atau saat menggunakan pupuk kimia dibandingkan menggunakan pupuk organik.</p> <p><em>Organic farming is a farming activity that is friendly to the environment. Organic farming tries to minimize negative impacts on the surrounding nature. The research was conducted in Bone Bolango Regency, East Bulango District, with the consideration that (1) 5 villages out of a total of 5 villages in East Bulango District have started implementing organic farming systems, (2) adequate data is available and (3) ease of use. collect data for researchers. The research sample was carried out using the census sampling method, namely taking a total sample of all members of the population. Based on the research results, it can be concluded that organic farming in East Bulango District, Bone Bolango Regency with the first indicator has attended training on organic farming systems. 17 farmers answered Yes, 10 farmers answered No, the second indicator is Increased production when implementing an organic farming system 26 farmers answered Yes, 1 farmer answered No, the third indicator is whether they plan to expand the organic farming system, 14 farmers answered Yes, 13 farmers answered No, the fourth indicator is whether they have their own market for their products organic farming 13 people answered Yes and 14 others answered No. Most of them responded that organic farming was good because it was environmentally friendly but difficult to implement and did not meet targets because maintenance and growth were slower than when they used conventional farming or when they used chemical fertilizers instead of using organic fertilizers.</em></p> Ramdan F Yunus Desyta Pakaya Sritiyawati Malik Siti Humairah Samani Jeyk S. Uno Hardiansyah Tamau Fardyansyah Hasan I made Sudiarta Suandi Said Copyright (c) 2024 Ramdan F Yunus, Desyta Pakaya, Sritiyawati Malik, Siti Humairah Samani, Jeyk S. Uno, Hardiansyah Tamau, Fardyansyah Hasan, I made Sudiarta, Suandi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 1 13 10.36985/jak.v6i1.1095 PERAMALAN HARGA JAGUNG MENGGUNAKAN MODEL ARIMA https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1096 <p>Jagung adalah salah satu komoditas penting di Indonesia. Pergerakan harga jagung terkadang memiliki fluktuasi dan tren tertentu. Oleh karena jagung adalah salah satu komoditi yang penting dan pergerakan harganya sangat mempengaruhi sektor lainnya, maka diperlukan suatu metode untuk meramalkan harga jagung. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan harga jagung dengan menggunakan model ARIMA. Data yang digunakan adalah data bulanan harga jagung pada bulan Maret 2019 hingga Maret 2023. Model terbaik yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah ARIMA(2,2,2). Model ini memenuhi kriteria white noise dan kenormalan residual dan merupakan model dengan nilai SSE dan MSE terkecil. Model ini yang digunakan dalam meramalkan harga jagung di Indonesia dalam waktu 12 bulan ke depan. Hasil peramalan menunjukkan trend harga jagung yang cenderung naik hingga bulan Mei tahun 2024. Hal ini dimungkinkan terjadi karena dalam waktu dua hingga tiga tahun ke belakang trend harga jagung memang mengalami kenaikan secara perlahan.</p> <p><em>Corn is one of the important commodities in Indonesia. Corn price movements sometimes have certain fluctuations and trends. Because corn is an important commodity and its price movements greatly influence other sectors, a method is needed to forecast corn prices. This research aims to forecast corn prices using the ARIMA model. The data used is monthly data on corn prices from March 2019 to March 2023. The best model produced in this research is ARIMA(2,2,2). This model meets the criteria for white noise and residual normality and is the model with the smallest SSE and MSE values. This model is used to predict corn prices in Indonesia in the next 12 months. The forecast results show that the corn price trend is likely to increase until May 2024. This is possible because in the past two to three years the corn price trend has indeed increased slowly.</em></p> <p>&nbsp;</p> Baiq Rika Ayu Febrilia Erna Agustina Copyright (c) 2024 Baiq Rika Ayu Febrilia, Erna Agustina https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 14 23 10.36985/jak.v6i1.1096 ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI MENTIMUN ANTARA LAHAN DARAT DENGAN LAHAN BEKAS SAWAH DI NAGORI MALIGAS BAYU KECAMATAN HUTA BAYU RAJA https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1097 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan produksi usaha tani mentimun antara lahan darat dan lahan bekas sawah di Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja dan untuk mengetahui perbandingan pendapatan usaha tani mentimun antara lahan darat dan lahan bekas sawah di Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja. Mentimun mempunyai nama latin <em>Cucumis Sativus</em> L. Mentimun termasuk dalam keluarga labu-labuan (<em>Cucubitacelael</em>). Sejarah mentimun berasal dari Himalaya di Benua Asia, dan telah meluas kel seluruh daratan baik tropis atau subtropis, kemudian terus meluas hingga ke Indonesia. Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pelani mengelola input atau faktolr-faktolr produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat<em>. </em>Metode penelitian ini adalah penellitian analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani mentimun antara lahan darat dan lahan bekas sawah yang berada di Nagori Maligas Bayu Kecamatan Hutta Bayu Raja Kabupaten Simalungun yang berjumlah 44 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan para responden berdasarkan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbagai instansi atau lembaga terkait seperti BPS, Dinas Pertanian serta literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dan untuk menentukan hasil akhir penulis menggunakan teknik analisis data. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan produksi usaha tani mentimun di Nagori Maligas Bayu memiliki nilai produksi yang berbelda anatar petani mentimun yang menggunakan lahan bekas sawah dibandingkan lahan darat dan pendapatan rata-rata usaha tani mentimun di Nagori Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja memiliki perbedaan signifikan antara lahan bekas sawah dengan lahan darat. Dari hasil analisis data diperoleh petani mentimun yang menggunakan lahan bekas sawah dengan produksi sebanyak 3.489,5 kg/usaha tani lebih tinggi dibandingkan lahan darat sebesar 3.286,4 kg/usaha tani dan petani mentimun yang menggunakan lahan bekas sawah dengan nominal pendapatan sebesar Rp. 4.544.748,50/usaha tani lebih tinggi dibandingkan lahan darat sebesar Rp. 3.791.521,80/usaha tani. Dengan nilai sig 0,041 &lt; 0,05. Dengan analisis data tersebut maka perbandingan produksi usaha tani mentimun antara lahan darat dan lahan bekas sawah serta pendapatan rata-rata usaha tani mentimun di Nagori Maligas Bayu Kecamatan Hutabayu Raja memiliki perbedaan signifikan antara lahan bekas sawah dengan lahan darat. Berdasarkan analisis data dan kesimpulan pada bab pembahasan maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : Untuk petani mentimun di Nagori Maligas Bayu sebaiknya lebih banyak melakukan inovasi perawatan dalam melakukan usaha tani timun untuk memaksimalkan lagi produksi.</p> <p> </p> Martua Siadari Hotman Tuah Cipta Rahim Copyright (c) 2024 Martua Siadari, Hotman Tuah , Cipta Rahim https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 24 36 10.36985/jak.v6i1.1097 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUMBU GILING DI PASAR TRADISIONAL KOTA PERDAGANGAN DAN SEKITARNYA https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1098 <p>Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui tingkat keuntungan dan kelayakan terhadap pendapatan pedagang bumbu giling di pasar tradisional kota perdagangan dan sekitarnya. (2) Untuk mengetahui pengaruh Biaya Penyusutan Alat, Biaya Bahan Pembantu, Biaya Lokasi dan Biaya Bahan Baku terhadap pendapatan bumbu giling di pasar tradisional kota perdagangan dan sekitarnya. Penelitian ini dilakuan di Pasar Tradisional Kota Perdagangan dan Sekitarnya. Lokasi ini dipilih karena memenuhi seluruh aspek yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni - Juli tahun 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 pasar, ditentukan dengan pertimbangan aspek lokasi dari besarnya pasar. Dengan pertimbangan aspek besarnya letak lokasi pasar dengan demikian lokasi pasar yang menjadi sampel yaitu Pasar Terminal Baru, Pasar Simpang Dosin, dan Pasar Kucingan.. Responden di penelitian ini adalah tentang jumlah pedagang bumbu yang ada diketiga pasar sampel jumlahnya sebanyak 30 pedagang bumbu. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus yang merupakan pengambilan sampel berdasarkan dengan kriteria-kriteria tertentu yaitu para pedagang bumbu giling yang sudah berjualan minimal 4 tahun. Hasil penelitian masalah diketahui bahwa Usaha pedagang bumbu giling menguntungkan layak untuk diusahakan karena dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pada pasar terminal baru R/C&gt;2,14, pada pasar simpang dosin R/C&gt;2,21, dan pada pasar kucingan R/C&gt;2,15 artinya usaha bumbu giling untung untuk dikembangkan. Secara R<sup>2</sup> 0,694 yang artinya&nbsp; bahwa sebesar 69,4% dijelaskan biaya penyusutan alat, biaya bahan pembantu, biaya lokasi dan biaya bahan baku, sisa selisihnya 30,6% lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Sedangkan uji F 14,200 dengan tingkat signifikan 0,000&lt;0,05. Secara parsial (uji t) tidak semua variabel berpengaruh, dimana biaya penyusutan alat tidak berpengaruh nyata dan tidak signifikan, biaya bahan pembantu berpengaruh &nbsp;nyata dan signifikan, biaya lokasi tidak berpengaruh nyata dan tidak signifikan, dan biaya bahan baku berpengaruh nyata terhadap usaha bumbu giling.</p> <p><em>This study aims to: (1) To determine the level of profitability and feasibility of the income of ground spice traders in traditional markets in trading cities and their surroundings. (2) To determine the effect of Equipment Depreciation Costs, Auxiliary Material Costs, Location Costs and Raw Material Costs on the income of ground spices in traditional markets in trading cities and their surroundings.This research was conducted at the Traditional Markets of the City of Trade and its Surroundings. This location was chosen because it meets all the aspects needed in the research. This research was conducted in June - July 2022. The samples used in this study were 3 markets, determined by considering the location aspect of the size of the market. Taking into account the size aspect of the market location, the market locations that were sampled were the New Terminal Market, Simpang Dosin Market, and Kucingan Market. Respondents in this study were about the number of spice traders in the three sample markets, totaling 30 spice traders. Sampling was carried out using the census method, which is sampling based on certain criteria, namely ground spice traders who have been selling for at least 4 years.The results of the research problem show that the business of selling ground spices is profitable and worth pursuing because from these results it can be concluded that in the new terminal market R/C&gt;2.14, in the dosin intersection market R/C&gt;2.21, and in the catfish market R/C C&gt;2.15 means that the ground spice business is profitable to develop. R2 is 0.694, which means that 69.4% is explained by the cost of equipment depreciation, auxiliary material costs, location costs and raw material costs, the remaining 30.6% difference is influenced or explained by other variables not included in this study. While the F test is 14.200 with a significant level of 0.000 &lt;0.05. Partially (t test) not all variables have an effect, where the cost of equipment depreciation has no significant and insignificant effect, auxiliary material costs have a significant and significant effect, location costs have no significant and insignificant effect, and raw material costs have a significant effect on the ground spice business.</em></p> Wahyunita Sitinjak Romauli Simanjuntak Era Nur Vira Copyright (c) 2024 Wahyunita Sitinjak, Romauli Simanjuntak, Era Nur Vira https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 37 49 10.36985/jak.v6i1.1098 STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGROINDUSTRI LEMANG https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1099 <p>Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Pengembangan Agroindustri lemang cukup cerah karena banyaknya konsumen sebagai peminat terhadap produk lemang &nbsp;yang hasil olahannya terdiri dari beras ketan. Salah satu produk agroindustri yang dapat dijadikan bahan baku yaitu beras ketan ( Oryza sativa glutinosa) yang diolah menjadi lemang. Beras ketan merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam famili Graminae. Beras ketan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 80 %, lemak sekitar 4%, protein 6% dan air 10%. Selain kandungan karbohidrat yang terdapat di dalamnya, terdapat juga kandungan kalori, kalsium dan fosfat yang lebih tinggi dibandingkan dari padi biasa. Ketan juga mengandung berbagai jenis mineral serta vitamin B1 dan B2. Sifat kelunakan pada beras ketan di pengaruhi oleh suhu gelatinisasinya dan konsentrasi gel beras. Beras ketan merupakan salah satu bahan baku pembuatan lemang. Lemang merupakan makanan tradisional yang populer di Indonesia. Pada awalnya lemang termasuk makanan khas yang biasa dihidangkan pada saat hari raya dan berbagai perayaan lainnya. Akan tetapi saat ini lemang sudah menjadi makanan yang biasa dimakan sehari-hari dan sebagai makanan pendamping durian bahkan saat ini lemang menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Kota Tebing Tinggi. Kota Tebing Tinggi merupakan kota jasa dan perdagangan dimana pengolahan hasil pertanian di Kota Tebing Tinggi didominasi oleh industri makanan berskala rumah tangga antara lain seperti kue kacang, keripik, kerupuk, lemang, pengolahan tahu, gula merah, dan lain-lain. Hingga saat ini di Kota Tebing Tinggi industri makanan yang masih populer dan menjadi daya tarik utama adalah lemang. Posisi Kota Tebing Tinggi yang sangat strategis karena merupakan kota lintas wisata yang dikembangkan menjadi persinggahan menjadi peluang tersendiri untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Saat ini banyak masyarakat yang melakukan usaha kuliner lemang. Pesatnya perkembangan usaha ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat antara produsen. Penel<a name="_Toc117718448"></a>itian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Agroindustri terhadap Usaha Lemang di Kota Tebing Tinggi, untuk mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang dihadapi agroindustri lemang di Kota Tebing Tinggi, dan untuk menentukan strategi pengembangan Agroindustri Usaha Lemang di Kota Tebing Tinggi. Metode penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja <em>&nbsp;(purposive)</em>. Strategi pengembangan lemang ini dianalisis secara deskriptif dengan wawancara dan observasi lapangan.&nbsp; Kemudian dilakukan juga analisis mengenai Sistem agroindustri terhadap pengusaha dan penjual lemang dengan analisis regresi linear sederhana, Penelitian ini dilakukan di Kota Tebing Tinggi. Pengusaha responden berjumlah&nbsp; 17 dan penjual responden berjumlah 15 dengan pengambilan secara acak sederhana (<em>s</em><em>imple </em><em>r</em><em>andom </em><em>s</em><em>ampling</em>). Yang terdiri dari 3 lokasi. Bedasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada pengusaha dan penjual lemang sudah dapat memenuhi indikator kesejahteraan. Berdasarkan hasil uji Strategi pengembangan sistem agroindustri lemang di Kota Tebing Tinggi berdasarkan kinerja agroindustri terhadap usaha lemang pada penggunaan bahan baku dan baha penunjang cukup tersedia,pada peralatan pengolahan lemang juga cukup tersedia akan tetapi sebagian pengusaha lemang mengganti alat yaitu bambu menjadi cetakan aluminium yang menyerupai bentukan bambu dimana cetakan tersebut bisa dipakai sampai berulang-ulang kali tidak sama dengan bambu yang di gunakan hanya sekali produksi,pada penggunaan tenaga kerja juga cukup tersedia dimana tenaga kerja &nbsp;menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga, dalam memproduksi usaha lemang biayaproduksi dan penerimaan nya menghasilkan pendapatan yang cukup besar sehinggga dapat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan analisis SWOT terletak pada kuadran I (Strategi Agresif) dan strategi yang digunakan adalah strategi S-O (Strenghts-Opportunities) yang artinya strategi pengembangan sistem agroindustri lemang di Kota Tebing Tinggi lebih memanfaatkan kekuatan dan memaksimalkan peluang.</p> <p><em>Agro-industry is an activity that utilizes agricultural products as raw materials, designs and provides equipment and services for these activities. The development of the lemang agro-industry is quite bright because there are many consumers who are interested in lemang products whose processed products consist of</em> <em>glutinous rice.</em><em>One of the agro-industrial products that can be used as raw material is glutinous rice (Oryza sativa glutinosa) which is processed into lemang. Glutinous rice is a rice variety that belongs to the Graminae family. Glutinous rice contains carbohydrates which are quite high, namely around 80%, about 4% fat, 6% protein and 10% water. In addition to the carbohydrate content contained in it, there is also a higher calorie, calcium and phosphate content compared to ordinary rice. Glutinous rice also contains various types of minerals and vitamins B1 and B2. The softening properties of glutinous rice are affected by the gelatinization temperature and the concentration of rice gel.Glutinous rice is one of the raw materials for making lemang. Lemang is a popular traditional food in Indonesia. Initially, lemang was a typical food that was usually served on holidays and various other celebrations. However, nowadays lemang has become a food that is usually eaten daily and as a side dish for durian and even today lemang is one of the typical souvenirs from the City of Tebing Tinggi.Tebing Tinggi City is a service and trade city where the processing of agricultural products in Tebing Tinggi City is dominated by household-scale food industries, including peanut cakes, chips, crackers, lemang, tofu processing, brown sugar, and others. Until now, in the city of Tebing Tinggi, the food industry that is still popular and the main attraction is lemang. The position of the City of Tebing Tinggi is very strategic because it is a cross-tourism city which has been developed as a stopover and is an opportunity in itself to develop the people's economy. Currently, many people are doing lemang culinary business. The rapid development of this business has resulted in intense competition between producers.This study aims to determine the performance of agro-industry to Lemang Business in Tebing Tinggi City, to determine Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats faced by lemang agro-industry in Tebing Tinggi City, and to determine the development strategy of Lemang Business Agro-industry in Tebing Tinggi City.The method of determining the research area was carried out purposively. This lemang development strategy was analyzed descriptively with interviews and field observations. Then an analysis was also carried out regarding the agro-industrial system for lemang entrepreneurs and sellers with simple linear regression analysis,This research was conducted in the City of Tebing Tinggi. There were 17 respondents from entrepreneurs and 15 respondents from sellers using simple random sampling. Consists of 3 locations.Based on the results of interviews that researchers conducted with lemang entrepreneurs and sellers, they were able to meet welfare indicators.</em><em>Based on the test results, the development strategy for the lemang agro-industry system in Tebing Tinggi City is based on the performance of the agro-industry for the lemang business, in the use of raw materials and supporting materials that are sufficiently available, the processing equipment for lemang is also sufficiently available, but some lemang entrepreneurs replace tools, namely bamboo into aluminum molds that resemble shapes bamboo where the mold can be used repeatedly is not the same as bamboo which is used only once in production, in the use of labor it is also quite available where the workforce uses labor within the family and labor outside the family, in producing the lemang business production costs and revenue it generates a large enough income so that it can promise to make ends meet. Based on the SWOT analysis, it is located in quadrant I (Aggressive Strategy) and the strategy used is the S-O (Strenghts-Opportunities) strategy, which means that the strategy for developing the lemang agro-industry system in Tebing Tinggi City is to utilize strengths and maximize opportunities.</em></p> Roeskani Sinaga Jhonson A Marbun Marlan Riaunaldi Juari Sitanggang Copyright (c) 2024 Roeskani Sinaga, Jhonson A Marbun, Marlan, Riaunaldi Juari Sitanggang https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 50 65 10.36985/jak.v6i1.1099 ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA, TBK DI DESA NAGA TIMBUL KEC. TANJUNG MORAWA https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1100 <h1>Kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis dalam perekonomian Indonesia. Pertama, minyak sawit merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan masyarakat sehingga harganya harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kedua, sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas, sebagai sumber perolehan devisa maupun pajak. Ketiga, menciptakan kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi ekonomi tanaman kelapa sawit sangat besar. Penelitian ini tentang pandangan ataupun persepsi masyarakat terhadap keberadaan perkebunan kelapa sawit yakni PT. PP London Sumatera Indonesia, Tbk. menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif ini merupakan penelitian untuk memperoleh informasi tentang suatu keadaan menurut situasi yang ada pada saat melakukan penelitian. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan tetapi hanya menggunakan sesuai dengan apa yang ada mengenai sebuah peristiwa atau keadaan.penelitian ini digunakan karena masalah yang diteliti memerlukan suatu pengungkapan yang penelitian nya bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan, Persepsi masyarakat terhadap Keberadaan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk, masyarakat desa Naga Timbul kecamatan Tanjung Morawa memberikan Persepsi Positif.</h1> <p><em>Palm oil has a strategic role in the Indonesian economy. First, palm oil is one of the nine basic commodities needed by society, so the price must be affordable for all levels of society. Second, as one of the mainstay agricultural commodities for non-oil and gas exports, as a source of foreign exchange and tax earnings. Third, create job opportunities and at the same time improve community welfare. The economic potential of oil palm plants is very large. This research is about the views or perceptions of the community regarding the existence of oil palm plantations, namely PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Using descriptive qualitative research. This descriptive qualitative method is research to obtain information about a situation according to the situation that existed at the time of conducting the research. This research is not intended to test a predetermined hypothesis but only uses what is available regarding an event or situation. This research is used because the problem being studied requires a disclosure whose research is descriptive in nature. Based on the results of the research that has been carried out, the researchers came to the conclusion, the public’s perception of the existence of the Palm Oil Plantation Company PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk, the people of Naga Timbul village, Tanjung Morawa subdistrict give a positive perception.</em></p> Tonny Hendra Nadeak Musamart Ritonga Copyright (c) 2024 onny Hendra Nadeak, Musamart Ritonga https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 66 77 10.36985/jak.v6i1.1100 PERSEPSI PETANI TERHADAP PERTANIAN ORGANIK DI DESA BULOTALANGI TIMUR KECAMATAN BULANGO TIMUR https://jurnal.usi.ac.id/index.php/agrilink/article/view/1101 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap pertanian organik dan indikator-indikator&nbsp; yang mempengaruhi persepsi petani terhadap pertanian organik di Desa Bulotalangi Timur Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantatif dan kualitatif dengan menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam menggunaka kusioner. Ada 7 indikator yang menjadi bahan wawancara kepada para petani, beberapa indikatornya yaitu Sejauh mana petani percaya bahwa pertanian organik lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode pertanian konvensional, jawaban terbanyak percaya dengan presentase sebanyak 45,7% (16 orang) , indikator lainnya hasil dari pertanian organik menghasilkan produk berkualitas dan lebih sehat dibandingkan pertanian non organik, jawaban terbanyak setuju dengan presentase 37,1% . para petani kebanyakan memberikan tanggapan tentang pertanian organik bagus karena ramah lingkungan tapi sulit untuk diterapkan dikarenakan perawatan dan pertumbuhannya lambat dibandingkan saat mereka menerapkan pertanian konvensional.</p> <p><em>This research aims to determine farmers' perceptions of organic farming and the indicators that influence farmers' perceptions of organic farming in East Bulotalangi Village, East Bulango District, Bone Bolango Regency. This research was conducted in October 2023. This type of research is quantitative and qualitative descriptive research using survey methods. The data collection method uses in-depth interviews using questionnaires. There are 7 indicators that were used as material for interviews with farmers, some of the indicators are the extent to which farmers believe that organic farming is more environmentally friendly compared to conventional farming methods, the most answers believe it with a percentage of 45.7% (16 people), the other indicator is the results of farming Organic farming produces quality and healthier products than non-organic farming, the most answers agree with a percentage of 37.1%. Farmers mostly give feedback that organic farming is good because it is environmentally friendly but difficult to implement because maintenance and growth are slower than when they implement conventional farming.</em></p> Rizky Sadewa Pramono Merdi Sofansyah Bonde Fatmawati Mahadjani Lestari Ismail Rifkawati Sasmita Yusuf Syalsabila N Mifta Ali Syamsir Ika Okthora Muh Iqbal Jafar Copyright (c) 2024 Rizky Sadewa Pramono, Merdi Sofansyah Bonde, Fatmawati Mahadjani, Lestari Ismail, Rifkawati Sasmita Yusuf, Syalsabila N Mifta Ali, Syamsir, Ika Okthora, Muh Iqbal Jafar https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-01 2024-02-01 6 1 78 89 10.36985/jak.v6i1.1101