ANALISIS USAHATANI DAN TATANIAGA NANAS DI KECAMATAN DOLOK SILAU KABUPATEN SIMALUNGUN

Penulis

  • Roeskani Sinaga Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Simalungun , Penulis
  • Jef Rudiantho Saragih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Simalungun , Penulis
  • Nadila Nazla Dalimunthe , Penulis

Kata Kunci:

Nanas, Usahatani, Tataniaga

Abstrak

Penelitian ini bertujuan : 1. Menganalisis usahatani nanas di Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun 2. Menganalisis sistem tataniaga nanas di Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. 3.Menganalisis sistem tataniaga nanas di Kecamatan Dolok Silau efisiensi atau tidak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis pendapatan usahatani analisis margin tataniaga, farmer’s share, dan R/C untuk menjawab hipotesis 1,2 dan 3. Penelitian dilaksanakan di Nagori Parasmian, Panribuan, dan Saran Padang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) Rata-rata biaya tetap usahatani nanas adalah Rp. 470.000 dengan persentase sebesar 5,8 % dari jumlah total biaya produksi. Sedangkan untuk jumlah biaya variabel keseluruhannya adalah Rp. 8.098.768 dengan jenis biaya variabel tertinggi yaitu biaya bibit Rp. 4.776.667 dan jumlah biaya terendah adalah biaya pestisida yaitu Rp. 222.717. Sehingga diperoleh jumlah total biaya dari biaya tetap dan biaya variabel sebesar Rp. 8.568.768. Untuk nilai rata-rata penerimaan petani responden pada usahatani nanas di Kecamatan Dolok Silau sebesar Rp.18.352.333 perperiode panen. Dan didapatkan nilai rata-rata pendapatan petani responden sebesar Rp.10.861.867 perperiode panen. (2) Saluran tataniaga di Kecamatan Dolok Silau terbagi menjadi 3 pola dengan melibatkan 2 lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul desa dan pedagang desa. (3) Analisis efesiensi pada sistem tataniaga usahatani nanas menunjukkan bahwa pada saluran pemasaran I mendapatkan nila EP 0%, sedangkan pada saluran pemasaran II mendapatkan nilai EP sebesar 24%, dan pada saluran pemasaran III mendapatkan nilai EP sebesar 35,6%  sehingga dapat dikatakan bahwa efisiensi pemasaran terjadi pada saluran pemasaran I.

Diterbitkan

2025-02-03

Terbitan

Bagian

Articles