Jurnal Nagur

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 7 SERBALAWAN TAHUN 2023

Fauziyah Nur Mardhiyah — Sun, 26 Nov 2023 00:00:00 +0700

Penelitian ini didasarkan dari hasil belajar siswa yang menurun, siswa tidak menguasai konsep sejarah karena apa yang dipelajarinya, dan tidak memiliki semangat belajar yang besar. Usaha untuk mengawasi hal tersebuat yaitu melalui inovasi baru dalam mengelola kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Proses belajar mengajar tidak terlepas dari model pembelajaran yang diterapkan. Model pembelajaran Window Shopping adalah model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa. Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental Design dengan jenis One-Group PreTest PostTest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ips1 sebanyak 36 siswa. Hasil analisi data statistik deskriptif dalam penelitian ini diterima karena terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang konkret pada penerapan model pembelajaran Window Shopping materi kerajaan-kerajaan hindu-budhha di Indonesia pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 7 Sebalawan berdasarkan hasil Pretest siswa 63,88% dengan kategori rendah dan hasil Posttest 86,11% dengan kategori sangat tinggi.

PENERAPAN TALKING STICK MODEL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH SISWA KELAS VII MTs AL -IKHLAS SAIT BUNTU PAMATANG SIDAMANIK

Nani Syahrifah — Sun, 26 Nov 2023 00:00:00 +0700

Berdasarkan hasil observasi di kelas VIIMTs Al -Ikhlas Sait Buntu, khususnya pada beberapa kelas VII, ternyata kemauan dan kepercayaan diri siswa untuk menjawab maupun bertanya mengenai materi yang telah dipelajari dari gurunya masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan pada hasil ulangan pelajaran IPS sejarah sebelumnya dari kelas VII dimana dari jumlah 24 siswa di kelas tersebut, terdapat 9 siswa atau 37,5% yang mendapatkan nilai di atas KKM (70), sedangkan sisanya 15 siswa atau 62,5% masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Penerapan model pembelajaran Talking Stick menjadi salah satu alternatif yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui penerapan model Talking Stick pada pembelajaran IPS sejarah siswa kelas VII MTs Al -Ikhlas Sait Buntu. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melakukan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru, siswa dan lembar tes. Hasil penelitian diperolehaktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada siklus I persentase 90% meningkat menjadi 97% pada siklus II.Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick siklus I diperoleh persentase 50% termasuk kategori cukup baik dan meningkat menjadi 86% pada siklus II dengan kategori sangat baik. Hasil Belajar siswa pada siklus I ketuntatasan hanya 48% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 89% dengan demikian ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII pada siklus II telah mencapai nilai KKM minimal 75%.

PERLAWANAN TUAN RONDAHAIM GARINGGING TERHADAP KOLONIAL BELANDA DI SIMALUNGUN (1865-1889)

Jalatua H Hasugian — Thu, 14 Sep 2023 00:00:00 +0700

Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana masyarakat Simalungun melakukan gerakan melawan hegemoni Belanda, sebagai wujud kesetiaan kepada pemimpinnya dan upaya menjaga kedaulatan daerah. Rondahaim Garingging bukanlah raja seluruh wilayah Simalungun, melainkan hanya Kerajaan Raya, namun ia mengajak raja-raja Simalungun lainnya untuk menentang kekuasaan Belanda. Penelitian ini dilakukan untuk: (1) mengetahui latar belakang Rondahaim mempersatukan Raja-Raja Simalungun yang merasa keberadaannya diganggu untuk melawan Belanda, (2) mengetahui bagaimana strategi Rondahaim dalam mendorong rakyatnya untuk melawan penetrasi Belanda. yang bermaksud menguasai Simalungun dan (3) mengetahui strategi Belanda dalam menaklukan seluruh kerajaan di Simalungun meskipun sebelumnya banyak perlawanan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, melalui pendekatan kepustakaan atau studi literatur terhadap sejumlah arsip, dokumen dan buku cetak yang telah ada sebelum penelitian ini dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah Rondahaim meninggal pada tahun 1889, setelah melakukan perlawanan sejak tahun 1865, perlawanan masyarakat Simalungun terhadap Belanda lemah. Bersama Kerajaan Panei dan Silimakuta, Kerajaan Raya akhirnya menandatangani perjanjian singkat dengan Belanda pada tanggal 4 September 1907. Menurunnya perlawanan Tuan Rondahaim sekaligus menandai berakhirnya perjuangan rakyat Simalungun melawan Belanda. Setelah itu, pemerintahan Belanda di Simalungun lambat laun mengalami perubahan kedaulatan.