https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/issue/feed Jurnal Regional Planning 2024-03-29T18:21:53+07:00 Dr. Pinondang Nainggolan pinondangnainggolan@usi.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Regional Planning (JRP) </strong>merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Simalungun yang berisikan tentang artikel ilmiah Perencanaan Wilayah dan Kota. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota serta menjadikan sarana bagi para profesional baik dari dunia usaha, pendidikan, ataupun peneliti untuk menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota melalui publikasi hasil penelitian.</p> <p><strong>Terbit Februari dan Agustus</strong></p> https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1063 Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Desa Massenrengpulu Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone 2024-03-27T21:36:24+07:00 Ahmad Rosandi Sakir ahmadrosandi8@gmail.com Humairah Almahdali ahmadrosandi8@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, serta faktor-faktor yang mempengaruhi peran tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif pada pengumpulan data. Teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen dan arsip digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan. Pertama, dalam analisis peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, BPD aktif dalam membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama kepala desa. Koordinasi yang terus-menerus antara pemerintah desa dan BPD memastikan kelancaran proses pembahasan dan pembuatan peraturan desa. Kedua, peran BPD sebagai penampung aspirasi masyarakat telah terlaksana sesuai harapan. BPD berhasil menjadi wadah yang efektif untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat terkait pembangunan desa. Keaktifan BPD dalam melakukan rapat internal dan berkoordinasi dengan pemerintah desa menunjukkan kelancaran dalam proses tersebut, sesuai dengan tujuan yang diharapkan.</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ahmad Rosandi Sakir, Humairah Almahdali https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1115 Analisis Spasial Kesesuaian Fungsi Kawasan Daerah Aliran Sungai Batang Kuis Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Deli Serdang (Studi Kasus : Kecamatan Batang Kuis) 2024-03-28T15:45:44+07:00 Hevietri Ida Lolyta Siregar hevi.ida@gmail.com Jef Rudiantho Saragih hevi.ida@gmail.com Tioner Purba hevi.ida@gmail.com <p style="text-align: justify;">Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data spasial daerah resapan dan kesesuaian fungsi kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis. Parameter yang digunakan adalah kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan dan potensi&nbsp; air&nbsp; tanah.&nbsp; Langkah&nbsp; pertama&nbsp; dilakukan&nbsp; adalah&nbsp; membuat&nbsp; peta&nbsp; kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah hujan dan peta potensi air tanah. Kemudian peta- peta tersebut dioverlay sehingga dapat diperoleh hasil infiltrasi alami yang akan dioverlay&nbsp; kembali&nbsp; terhadap&nbsp; tutupan&nbsp; lahan.&nbsp; Dari&nbsp; hasil&nbsp; overlay infiltrasi&nbsp; alami&nbsp; dan tutupan lahan akan menghasilkan daerah resapan yaitu pada kelas Baik seluas 106,54 Ha, Normal Alami seluas 287,16 Ha, Mulai Kritis seluas 59,03 Ha dan Agak Kritis seluas 143,37 Ha serta Tingkat Kritis seluas 77,05 Ha. Kemudian daerah resapan dioverlay kembali terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang (2021-2041),&nbsp; sehingga&nbsp; diperoleh&nbsp; tingkat&nbsp; kesesuaian&nbsp; fungsi&nbsp; kawasan&nbsp; yang&nbsp; sesuai seluas 196,11 Ha (29,13%) pada 2 (dua) kategori yaitu yang tidak kritis seluas 37,43 Ha (5,56%) dan kategori kritis seluas 158,68 Ha (23,57%), dan yang tidak sesuai adalah seluas 477,03 Ha (70,87%) pada 2 (dua) kategori yaitu tidak kritis seluas 415,30 (61,69%) dan kategori kritis seluas 61,73 Ha (9,17%)</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Hevietri Ida Lolyta Siregar, Jef Rudiantho Saragih, Tioner Purba https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1116 Analisis Spasial Kesesuaian Fungsi Kawasan Daerah Aliran Sungai Batang Toru Di Kecamatan Tarutung Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara 2024-03-28T15:49:08+07:00 Junalius junalius@gmail.com Simon H Sidabukke junalius@gmail.com Ummu Harmain junalius@gmail.com <p style="text-align: justify;">Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru adalah salah satu DAS di Wilayah Sungai Sibundong Batang Toru. Lokasi penelitian ini berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru yang secara administrasi lokasi yang ditinjau berada di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Kecamatan Tarutung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada ketinggian antara 900 - 1200 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengolahan data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Daerah Resapan di DAS Batang Toru di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara dan juga untuk menganalisis tentang kesesuaian fungsi lahan DAS Batang Toru di Kecamatan Tarutung terhadap&nbsp; RTRW&nbsp; Kabupaten Tapanuli&nbsp; Utara 2017-2037&nbsp; yang&nbsp; didapat&nbsp; melalui scoring dan analisis overlay, sedangkan teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat analsis software ArcGis 10.3. Kemiringan lahan pada DAS Batang Toru beragam, dari datar (0-8%) sampai dengan sangat curam (&gt; 40 %), kemiringan lereng datar dengan 5370,18 Ha adalah yang terluas. Ketinggian lahan pada DAS&nbsp; Batang Toru di Kecamatan Tarutung. Dari hasil overlay peta infiltrasi alami dan peta penggunaan lahan akan menghasilkan peta daerah resapan yang akan dioverlay terhadap Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Tapanuli Utara sehingga menghasilkan tingkat kesesuaian fungsi kawasan yaitu: untuk kawasan pada eksisting ada yang tidak sesuai sebesar 1304,76 Ha (7,47 %), pada katagori tidak kritis, dan seluas 1215,70 Ha&nbsp;&nbsp; (6,96 %), pada kategori kritis. Dan kawasan eksisting yang sesuai adalah seluas 13909,10 Ha (79,67 %) pada kategori tidak kritis, dan seluas 1029,89 Ha (5,90 %) Ha pada katagori kritis.</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Junalius, Simon H Sidabukke, Ummu Harmain https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1118 Analisis Spasial Kesesuaian Fungsi Kawasan Daerah Aliran Sungai Tungka Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah 2024-03-29T10:58:49+07:00 Ronal Richard Haposan Sibuea sibuea.ronal@gmail.com Ummu Harmain sibuea.ronal@gmail.com Simon H Sidabukke sibuea.ronal@gmail.com <p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi resapan kawasan DAS Tungka terhadap RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah dimana penggunaan lahan dan dinamika yang sangat pesat di Kecamatan Pandan dan Tukka mengindikasikan ketidaksesuaian penggunaan lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menggunakan pengumpulan data seperti wawancara, survey lapangan dan dan studi pustaka terkait kondisi umum lokasi penelitian. Hasil analisis identifikasi sebaran daerah resapan pada kawasan DAS Tungka Kabupaten Tapanuli Tengah deskripsi baik pada tahun 2014 sebesar 5.151,60 Ha sedangkan pada tahun 2021 sebesar 4.849,06 Ha, normal alami pada tahun 2014 sebesar 910,54 Ha sedangkan pada tahun 2021 sebesar 736,93 Ha, mulai kritis pada tahun 2014 sebesar 482,50 Ha sedangkan pada tahun 2021 sebesar 483,39 Ha, agak kritis pada tahun 2014 sebesar&nbsp; sebesar 390,36 Ha sedangkan pada tahun 2021 sebesar 573,60 Ha, kritis pada tahun 2014 sebesar249,90 sedangkan pada tahun 2021 sebesar 541,92 Ha dan sangat kritis pada tahun 2014 sebesar 0,00 Ha sedangkan pada tahun 2021 sebesar 0,00 Ha. Hasil analisis identifikasi tingkat kesesuaian fungsi kawasan eksisting terhadap RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah pada hutan lindung sebesar 971,54 Ha atau 91 %, perkebunan sebesar 79,90 Ha atau 21 %, permukiman sebesar 633,25 Ha atau 74 %, pertanian sebesar 131,45 Ha atau 22 %,&nbsp; hutan produksi sebesar 3.500,94 Ha atau 98 %, sempadan sungai sebesar 412,40 Ha atau 60 %, air sungai sebesar 21,76 Ha atau 59 %, tingkat kesesuaian terhadap semua pola ruang adalah 80 %</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ronal Richard Haposan Sibuea, Ummu Harmain, Simon H Sidabukke https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1119 Analisis Spasial Kesesuaian Fungsi Kawasan Daerah Aliran Sungai Deli Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Kasus: Kecamatan Medan Maimun) 2024-03-29T11:17:45+07:00 Eko Fernando Agustinus Sitanggang eko.sitanggang@gmail.com Benteng H Sihombing eko.sitanggang@gmail.com Ummu Harmain eko.sitanggang@gmail.com <p>Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1) untuk mengetahui kondisi daerah resapan di Kecamatan Medan Maimun, (2) Untuk menganalisis tingkat kesesuaian fungsi kawasan Daerah Aliran Sungai Deli di Kecamatan Medan Maimun terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan cara melakukan analisis tumpang susun (overlay) dan skoring. Analisis spasial potensi infiltrasi alami merupakan kondisi potensial, analisis ini dilakukan dengan cara melakukan tumpang susun (overlay) peta kelas kemiringan lereng, peta tingkat jenis tanah, peta curah hujan dan peta potensi air tanah dengan cara pemberian skor pada masing-masing atribut, penjumlahan skor dan pengkelasan skor potensi infiltrasi alami. Pembuatan dan pengolahan peta atau data spasial penutupan lahan kawasan daerah aliran sungai pada Kecamatan Medan Maimun dilakukan dengan cara melakukan klasifikasi penutupan lahan dan melakukan digitasi dengan menggunakan peta penginderaan jauh. Hasil analisis spasial reklasifikasi kelas kondisi daerah resapan aktual pada Kecamatan Medan Maimun diperoleh 2 kelas kekritisan lahan yaitu kategori resapan kritin (Rk) yang mempunyai luas 285,21 Ha dengan persentase luas 94,13 % dan kelas kekritisan lahan kategori resapan tidak kritis (Rt) seluas 17,79 Ha dengan persentase 5,87 %. Hasil analisis spasial kesesuaian antara penutupan lahan dengan rencana pola ruang RTRW Kota Medan diperoleh kesesuaian penutupan lahan seluas 285, 12 Ha dan ketidaksesuaian seluas 15,61 Ha</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Eko Fernando Agustinus Sitanggang, Benteng H Sihombing, Ummu Harmain https://jurnal.usi.ac.id/index.php/regionalplanning/article/view/1120 Analisis Spasial Kesesuaian Fungsi Kawasan Daerah Aliran Sungai Bangop Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Studi Kasus: Kecamatan Sarudik) 2024-03-29T18:21:53+07:00 Ahyar Abdi Nasution ahhyar.nasution@gmail.com Jef Rudiantho Saragih ahhyar.nasution@gmail.com Ummu Harmain ahhyar.nasution@gmail.com <p style="text-align: justify;">Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kesesuaian fungsi kawasan eksisting Daerah Aliran Sungai Bangop di Kecamatan Sarudik dengan rencana pola ruang RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah (2013-2033) serta mengetahui lokasi fungsi kawasan terbaik dalam kaitannya menghindari daerah rawan banjir di Kecamatan Sarudik. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis spasial berbasis sistem informasi geospasial. Teknik yang digunakan adalah teknik overlay dan scoring terhadap peta - peta yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi lokasi dan keterangan sesuai kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya. Fotometri dilakukan menggunakan drone yang hasil fotonya diolah untuk dapat dipergunakan sebagai peta dasar digitasi penggunaan lahan aktual di Kecamatan Sarudik. Penelitian mengenai sebaran dan kondisi daerah resapan Kecamatan Sarudik mendapatkan hasil bahwa terdapat kondisi daerah resapan tidak kritis 4.306,61 Ha (95,29%), dan kondisi daerah resapan kritis 212,75 Ha (4,71%). Tingkat kesesuaian fungsi kawasan di Kecamatan Sarudik dengan rencana pola ruang RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah (2013-2033) adalah Hutan Lindung (99,90%), Hutan Produksi Konversi (91.34%), Kawasan Perikanan (99,99%), Pemukiman (99,99%), dan Sempadan Sungai (70,04%). Sebagai upaya menghindari dampak banjir, diperoleh lahan seluas 242,07 Ha yang berada diluar daerah kerawanan banjir dan memiliki kondisi daerah resapan yang baik</p> 2024-02-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ahyar Abdi Nasution, Jef Rudiantho Saragih, Ummu Harmain