PHJD Di Kab. Tapanuli Utara Karakteristik Campuran Aspal Buton Dalam Kondisi Terendam Air Hujan Dan Beban Statis Dengan Variasi Waktu Rendam

Authors

  • Junaidi Tampubolon Universitas Simalungun
  • Dermina Damanik Universitas Simalungun

DOI:

https://doi.org/10.36985/jsl.v2i2.542

Keywords:

Beban Statis, Laston, Marshall Test

Abstract

Perkerasan jalan harus dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna  jalan, berupa kondisi jalan yang baik sehingga tidak ada gangguan pada saat  berkendara. Kerusakan pada badan jalan dapat mengurangi level of service dari  jalan tersebut. Pada saat ini, terdapat banyak sekali kasus kerusakan jalan faktor  penyebab kerusakan jalan ini ada bermacam-macam, di antaranya beban yang  berlebih, kesalahan pada saat pengerjaan, juga akibat adanya genangan air pada  badan jalan.  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari pengaruh yang diberikan oleh  air hujan terhadap konstruksi perkerasan lentur, khususnya pada Lapis Aspal Beton (Laston) tipe IV. Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan  pengujian di laboratorium. Kondisi perkerasan yang terendam disimulasikan dengan merendam benda uji di dalam air hujan dengan variasi waktu rendaman 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 360 menit dan diberikan repetisi beban  statis sebagai pengganti beban lalu lintas. Beban yang digunakan diberikan batasan sebesar 20% dari nilai stabilitas dengan kadar aspal optimum tanpa direndam dalam waterbath.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran aspal jenis Laston tipe IV, setelah  direndam dan dibebani pada saat yang bersamaan, mengalami penurunan kualitas  dari stabilitas awal. Semakin lama proses pembebanan dan perendaman, maka penurunan  kinerja campuran aspal akan semakin besar. Untuk waktu pembebanan yang singkat, pembebanan statis berulang menyebabkan campuran aspal mengalami pemadatan yang berakibat nilai kelelehan menjadi lebih kecil dan nilai MQ menjadi lebih besar. Untuk waktu pembebanan terendam yang lebih lama, stabilitas campuran aspal menjadi semakin kecil, dan sampel menjadi semakin lentur yang ditandai dengan nilai MQ yang semakin kecil dan kelelehan semakin besar. Perubahan terjadi secara fluktuatif yang membentuk pola menurun dengan nilai kinerja terendah terjadi pada waktu rendaman 360 menit, yaitu stabilitas menurun sebesar 33,99 %, kelelehan menurun sebesar 13,57 %, dan MQ menurun sebesar 23,16 %

Downloads

Published

2021-10-22

How to Cite

Tampubolon, J., & Damanik, D. . (2021). PHJD Di Kab. Tapanuli Utara Karakteristik Campuran Aspal Buton Dalam Kondisi Terendam Air Hujan Dan Beban Statis Dengan Variasi Waktu Rendam. Jurnal Santeksipil, 2(2), 65–74. https://doi.org/10.36985/jsl.v2i2.542

Most read articles by the same author(s)