RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR (Ipomea batatas L) AKIBAT APLIKASI BERBAGAI PUPUK ORGANIK DAN DOSIS PUPUK KALIUM

Authors

  • Warlinson Girsang Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Simalungun Author
  • Arvita Netti Sihaloho Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Simalungun Author
  • Jesika Sentia Yolanda Silalahi Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Simalungun Author

Keywords:

Berbagai Pupuk Organik, Kalium, Ubi Jalar

Abstract

Penelitian ini dilaksankan pada bulan Juli - November 2022 di lahan Praktikum Fakultas Pertanian, dengan ketinggian tempat 400 mdpl. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L.). Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok dengan 2  faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pupuk organik yaitu O1: 18 Kg/Plot (pupuk kandang ayam), O2: 18 Kg/Plot (pupuk kandang sapi), O3: 18 Kg/Plot (pupuk mabar) sedangkan faktor kedua adalah pemberian pupuk kalium yaitu, K1:120 Kg/ha (1,44 g/tan), K2: 220Kg/ha (2,64 g/tan), K3: 320Kg/ha (3,84 g/tan). Parameter yang diamati adalah jumlah cabang utama,  jumlah umbi, diameter umbi (mm), bobot umbi per tanaman (g), bobot umbi per plot (Kg).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik memberikan respon tidak nyata terhadap jumlah cabang utama umur 2,4 dan 6 MST, jumlah umbi, diameter umbi per tanaman yang di produksi, bobot umbi pertanaman dan bobot umbi perplot. Perlakuan dosis pupuk terbaik pada jumlah cabang utama umur 2 MST terdapat pada O2, pada umur 4 MST jumlah cabang utama tertinggi pada perlakuan O3, dan pada umur 6 MST jumlah cabang utama tertinggi pada perlakuan O1, jumlah umbi tertinggi terdapat pada perlakuan O2, diameter umbi tertinggi terdapat pada perlakuan O2, bobot umbi per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan O2 ,bobot umbi perplot tertinggi terdapat pada perlakuan O3.

Perlakuan pupuk kalium menunjukkan respon nyata jumlah cabang utama pada umur  2 MST, sedangkan yang memberikan respon tidak nyata terdapat pada jumlah cabang utama umur 4 dan 6 MST, jumlah umbi, diameter umbi per tanaman yang di produksi, bobot umbi pertanaman dan bobot umbi perplot. Dosis pupuk terbaik terdapat pada perlakuan K3, pada umur 4 MST jumlah cabang utama terdapat pada perlakuan K2 dan pada umur 6 MST jumlah cabang utama terdapat pada perlakuan K1 (8,75), jumlah umbi terdapat pada perlakuan K3, diameter umbi terdapat pada perlakuan K2, bobot umbi per tanaman terdapat  pada  perlakuan K3, bobot umbi perplot terdapat pada perlakuan K2.

Kombinasi perlakuan dari pemberian pupuk organik  dan pupuk Kalium menunjukkan respon tidak nyata terhadap jumlah cabang utama umur 2,4 dan 6 MST, jumlah umbi, diameter umbi per tanaman yang di produksi, bobot umbi pertanaman dan bobot umbi perplot. Dosis pupuk terbaik pada umur 2 MST terdapat pada perlakuan O2K3, pada umur 4 MST jumlah cabang utama terdapat pada perlakuan O3K2, dan pada umur 6 MST jumlah cabang utama terdapat pada perlakuan O1K2, jumlah umbi tertinggi terdapat pada perlakuan O2K3, diameter umbi tertinggi terdapat pada perlakuan O2K3, bobot umbi per tanaman tertinggi terdapat  pada  perlakuan O2K3, bobot umbi perplot tertinggi terdapat pada perlakuan O3K2.

Downloads

Published

2025-06-03