EFESIENSI PEMASARAN KOMODITI PADI SAWAH DI KOTA PADANGSIDEMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Authors

  • Mariana Eva Yanti Univetrsitas Deli Sumatera, Medan Sumatera Utara Author
  • Nurhadida Nasution Univetrsitas Deli Sumatera, Medan Sumatera Utara Author
  • Supriadi Surbakti Univetrsitas Deli Sumatera, Medan Sumatera Utara Author

Keywords:

Alur Pemasaran, Padi sawah, Efisiensi

Abstract

Alur pemasaran adalah jaringan perusahaan yang secara bersama- sama bekerjasama untuk menciptakan dan mengantarkan produk sampai ke konsumen tingkat akhir. Rantai pasok berkaitan dengan alur distribusi barang dan jasa mulai dari tingkat produsen hingga sampai di tangan konsumen, untuk mengetahui aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi, efisiensi pemasaran, dan margin pemasaran pada rantai pasok padi serta dalam rantai pasok  ini akan membentuk suatu kegiatan yang dapat menghasilkan nilai tambah produk. Mekanisme rantai pasok padi menjadi kajian yang penting untuk ditelusuri sehingga dapat ditemukan faktor yang menjadi penggerak rantai. Analisis rantai pasok yang tepat dapat memberikan masukan dalam meningkatkan efisiensi distribusi komoditi gabah. Perlu dilakukan kajian untuk mengetahui kontribusi yang dilakukan oleh pelaku rantai pasok padi (Fadhlullah, 2018). Alur pemasan pada penggilingan padi memiliki aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi. Struktur rantai pasok menjelaskan mengenai pihak- pihak yang terlibat pada rantai pasokan gabah pada penggilingan padi, pelaku dalam rantai pasok gabah adalah petani, pedagang pengumpul , penggilingan padi, pedagang besar, dan pedagang pengecer. Alur pemasaran padi sawah di Padangsidempuan memiliki alur seperti di bawah pada tahap awal yaitu pada petani padi sawah memiliki harga Rp. 5.000 dan pada tahap selanjutnya padi sawah tersebut diolah menjadi bera pada kilang beras dan di jual menjadi harga Rp.14.000 dan dilanjutkan pada tahap tiga,  beras tersebut di jual ke pedagang besar dengan harga Rp.14.500 dan selanjutnya pada tahap ke empat dijual ke pedagang kecil dengan harga Rp.15.000 hingga sampai kepada konsumen.

A marketing channel is a network of companies that work together to create and deliver products to final consumers. The supply chain is related to the flow of distribution of goods and services from the producer level to the consumer, to determine product flow, financial flow and information flow, marketing efficiency and marketing margins in the rice supply chain and in this supply chain it will form an activity that can produce added value products. The rice supply chain mechanism is an important study to explore so that the factors that drive the chain can be found. Proper supply chain analysis can provide input in increasing the distribution efficiency of grain commodities. A study needs to be carried out to determine the contribution made by rice supply chain actors (Fadhlullah, 2018). The processing flow in a rice mill has product flow, financial flow and information flow. The supply chain structure explains the parties involved in the grain supply chain at rice mills. The actors in the grain supply chain are farmers, collecting traders, rice mills, wholesalers and retailers. The marketing flow for lowland rice in Padangsidempuan has a flow as below in the initial stage, namely for lowland rice farmers the price is IDR. 5,000 and in the next stage the rice is processed into fallow at the rice mill and sold for IDR 14,000 and continued in stage three, the rice is sold to large traders at a price of IDR 14,500 and then in the fourth stage it is sold to small traders at a price of IDR 15,000 until it reaches consumers.

 

Downloads

Published

2025-02-03