Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah Untuk Mewujudkan Green School
DOI:
https://doi.org/10.36985/q7rm7k56Keywords:
wasteAbstract
Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan kondisi darurat sampah dan terjadi penumpukan sampah di TPS. Selain itu adanya penutupan permanen TPA sampah membuat masyarakat harus mampu mengelola sampahnya secara mandiri. Hal ini juga berlaku bagi sekolah-sekolah, karena sekolah juga merupakan salah satu penghasil sampah baik sampah organik maupun anorganik. Penduduk sekolah dihimbau untuk dapat mengelola sampahnya. Pengelolaan sampah sejak dini bagi anak sekolah agar tidak anak menjadi lebih cinta terhadap lingkungannya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatnya pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis sekolah untuk mewujudkan Green School di SD Negeri Wirokerten. Di samping itu juga untuk meningkatkan kesadaran dan membangun perilaku peduli sampah dan lingkungan sejak dini pada siswa sekolah sehingga tercipta sekolah mandiri sampah. Harapannya bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain yang berada di wilayah sekitar serta merintis untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi tentang pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, pembuatan ecobrick dengan menggunakan botol bekas air mineral serta melakukan penanaman sayuran dan TOGA (tanaman obat keluarga) di lingkungan sekolah. Hasil dari kegiatan adalah kompos yang dimanfaatkan sebagai media tanam untuk menanam tanaman hias, sayuran dan TOGA, ecobrick yang dibuat menjadi meja dan kursi. Terdapat perbedaan yang signifikan baik pengetahuan, sikap dan perilaku siswa tentang pengelolaan sampah antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi dan pelatihan ke arah positif
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sri Sularsih Endartiwi Endartiwi, Warniningsih Warniningsih, Amyati Amyati, Mar'atus Sholiha, Amin Rahayu Puji Lestari (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.